Subscribe:

Senin, 02 Juli 2012

Ibn Al-Qayyim (d. 751H) Verses Al-Nabahani and Followers: The Kings and Rulers Are Simply a Manifestation of the Actions of the Servants


The great scholar, Ibn al-Qayyim wrote, in explanation of the reality that the actions of the servants become manifest in those placed in authority over them, this being from the Divine wisdom:وتأمل حكمته تعالى في تسليط العدو على العباد إذا جار قويهم على ضعيفهم ولم يؤخذ للمظلوم حقه من ظالمه كيف يسلط عليهم من يفعل بهم كفعلهم برعاياهم وضعفائهم سواء وهذه سنة الله تعالى منذ قامت الدنيا الى ان تطوى الارض ويعيدها كما بدأها وتأمل حكمته تعالى في ان جعل ملوك العباد وأمراءهم وولاتهم من جنس اعمالهم بل كأن أعمالهم ظهرت في صور ولاتهم وملوكهم فإن ساتقاموا استقامت ملوكهم وإن عدلوا عدلت عليهم وإن جاروا جارت ملوكهم وولاتهم وإن ظهر فيهم المكر والخديعة فولاتهم كذلك وإن منعوا حقوق الله لديهم وبخلوا بها منعت ملوكهم وولاتهم ما لهم عندهم من الحق ونحلوا بها عليهم وإن اخذوا ممن يستضعفونه مالا يستحقونه في معاملتهم اخذت منهم الملوك مالا يستحقونه وضربت عليهم المكوس والوظائف وكلما يستخرجونه من الضعيف يستخرجه الملوك منهم بالقوة فاعمالهم ظهرت في صور اعمالهم وليس في الحكمة الالهية ان يولى على الاشرار الفجار الا من يكون من جنسهم ولما كان الصدر الاول خيار القرون وابرها كانت ولاتهم كذلك فلما شابوا شابت لهم الولاة فحكمه الله تأبى ان يولي علينا في مثل هذه الازمان مثل معاوية وعمر بن عبدالعزيز فضلا عن مثل ابي بكر وعمر بل ولاتنا على قدرنا وولاة من قبلنا على قدرهم وكل من الامرين موجب الحكمة ومقتضاها ومن له فطنه إذا سافر بفكره في هذا الباب رأى الحكمة الالهية سائرة في القضاء والقدر ظاهرة وباطنة فيه كما في الخلق والامر سواء فإياك ان تظن بظنك الفاسدان شيئا من اقضيته واقداره عار عن الحكمة البالغة بل جميع اقضيته تعالى وأقداره واقعة على اتم وجوه الحكمة والصواب ولكن العقول الضعيفة محجوبة بضعفها عن إدراكها كما ان الابصار الخفاشية محجوبة بضعفها عن ضوء الشمس
And reflect upon His, the Most High's wisdom, in empowering the enemy over the servants when their strong ones oppress the weak one's (amongst them) and [when] the right of the oppressed is not taken back from the oppressor, [reflect on] how [an enemy] is empowered over them who does to them what they do to those under their responsibility and their weak ones, like (for like). And this is the Sunnah of Allaah, the Exalted, ever since the world was established until the Earth is rolled up and is returned just as it was originated (the first time around).
And reflect in His, the Most High's wisdom in making the kings of the servants, their leaders and their rulers to be of the same species as the actions [of the servants]. Rather, it is as if their actions became manifest in the appearances of their rulers and kings.
  • If they remain upright, then their kings will remain upright, and if they turn away (from uprightness), then they (the kings) too will turn away from uprightness.
  • And if they (the servants) oppress [themselves and others], then their kings andrulers will oppress [them].
  • And if their appears plotting and deception from them, their rulers will [be made to] behave likewise, and if they (the servants) prevent the rights of Allaah that are between themselves and become miserly with respect to them (i.e. withhold the rights of each other), then their kings and their rulers will withhold the right that they (the servants) have upon them and will become miserly with respect to them.
  • And if they take from the one who is considered weak, what they do not deserve to take from him in their dealings (i.e. misappropriate from him), then the kings will take from them (the servants) what they do not deserve to take (from them) and will inflict them with taxes.
  • And everything that they (the servants) take away from the weak person, the kings will take away from them with power, force.
So their actions (those of the servants) become manifest in their actions (those of the kings and rulers). And it is not from the Divine wisdom that the evil-doers and the sinners are made to be ruled over [by anyone] except by one who is of their like.
And when the very first band (of Islaam) was the best of the generations, and the most pious of them, then their rulers were likewise. And when they became tarnished (i.e. corrupted), the rulers were made corrupted over them. Thus, the wisdom of Allaah refuses that the likes of Mu'aawiyah, and 'Umar bin 'Abdil-'Azeez are put in authority over us in the likes of these times [the 8th Century Hijrah], let alone the likes of Abu Bakr and 'Umar. Rather, our rulers are in accordance with our (nature) and the rulersof those before us were in accordance with their (nature).
And both of the two matters necessitate wisdom and what it requires. And the one who has deep rooted intelligence, when he moves his thought around in this subject will see the Divine wisdom that runs through al-Qadaa wal-Qadar (Ordainment and Pre-Decree), externally and internally, just as it runs through al-Khalq wal-Amr (the Creation and the Command) . So beware from thinking with your corrupt thought that anything of His ordainments and decrees are devoid of the far-reaching wisdom. Rather, all of His, the Most High's ordainments and decrees take place from the most perfect angles of correctness and wisdom. However, the weak intellects are veiled, by way of their weakness, from perceiving these [aspects of wisdom], just like eyes suffering day-blindness are veiled, by way of their weakness from the light of the sun.

Senin, 04 Juni 2012

Kisah “Hamzah dan ‘Umar Masuk Islam”


Oleh Ustadz Idral
Saat Hamzah dan ‘‘Umar bin Al-Khaththab masuk Islam, posisi kaum muslimin di Makkah bertambah kuat. Namun upaya kaum musyrikin untuk menghentikan dakwah Rasulullah tidak semakin kendor.  Melalui paman Nabi,  kaum musyrikin meminta Rasulullah menghentikan dakwahnya. Namun upaya ini pun gagal. Akibatnya, penindasan terhadap kaum muslimin semakin menjadi-jadi. (Lead)

Dauroh iLmiyah “Kitab Usulus Sunnah Imam Ahmad Bin Hanbal” (Johor Malaysia 24/05/2012)


Bismillah,
Hadirilah!,
Dauroh iLmiah Ahlus Sunnah wal Jama’ah
Kitab Usulus Sunnah
Imam Ahmad Bin Hanbal
Pembicara:
Al Ustadz Luqman Ba’abduh


Istighfar Para Malaikat Untuk Orang Beriman


Oleh Ustadz Kharisman

Sungguh beruntung orang beriman. Diamnya pun kadang mendatangkan istighfar. Saat ia tidur, ada yang beristighfar untuknya. Para Malaikat, makhluk yang senantiasa taat, beristighfar untuk orang-orang beriman.

Selasa, 29 Mei 2012

Bukan Termasuk Petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam “Mengkhususkan Ritual Ibadah Tertentu di Bulan Rajab” (1b)


Oleh Ustad Abu Abdillah

Penjelasan Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah

الحمد لله حمداً كثيراً طيباً مباركاً فيه وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له شهادة أرجو بها النجاة يوم نلاقيه وأشهد أن محمداً عبده ورسوله أرسله بالهدى ودين الحق فبلغ الرسالة وأدى الأمانة ونصح الأمة فصلوات الله وسلامه عليه وعلى آله وأصحابه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين. أما بعد.
Sesungguhnya Allah ‘azza wajalla telah berfirman:

Hadits-Hadits Lemah dan Palsu Seputar Bulan Rajab


Oleh Ustadz Abu Abdillah
Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-’Asqalani rahimahullah berkata: “Adapun hadits-hadits yang menyebutkan tentang keutamaan bulan Rajab, keutamaan berpuasa Rajab, atau keutamaan berpuasa beberapa hari pada bulan tersebut, maka terbagi menjadi dua: (1) hadits-haditsnya maudhu’ (palsu), dan (2) hadits-haditsnya dha’if(lemah) (yakni tidak ada satupun yang shahih, pent).”

Rintangan Dakwah Mulai Bermunculan


Al-Ustadz Idral
            Perlahan tapi pasti, Islam mulai memasuki rumah-rumah penduduk Makkah. Mulailah terbuka mata mereka, bahwa ini bukan main-main, dan pasti menjadi ancaman terhadap kedudukan mereka selama ini di mata seluruh kabilah Arab.
Pada mulanya penduduk Makkah memang tidak menggubris seruan dakwah ini. Akan tetapi setelah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bangkit secara terang-terangan menyatakan celaan terhadap sesembahan dan keyakinan mereka, barulah mereka melakukan balasan dan tekanan. Berbagai upaya mereka lakukan untuk membendung dakwah Islam.

Selasa, 22 Mei 2012

Antara Sebaik-baik Perhiasan dan Fitnah Paling Berbahaya Atas Kaum Pria


Oleh : Ustadz Marwan

Suatu perkara yang dimaklumi, bahwa kehidupan suatu kumpulan masyarakat itu terdiri dari sekumpulan rumah tangga, dan satu rumah tangga itu tentunya terdiri dari individu-individu, sebagaimana suatu bangunan itu tegak adalah terdiri dari pondasi dan bangunan di atasnya. Maka kekuatan suatu bangunan itu adalah tergantung dari kadar kekuatan  pondasi dan bangunan di  atasnya tersebut. Sehingga Nabi shallallahu’alaihi wa sallam menggambarkan sekumpulan dari masyarakat kaum muslimin adalah sebagaimana suatu bangunan yang saling menopang satu dengan yang lain, dan perumpamaan yang lain adalah sebagaimana satu jasad yang seluruh jasad tersebut akan merasakan sakit ketika salah satu anggota badan tersebut tertimpa sakit.

Mengenalkan Anak Pada Tauhid


Oleh: Al Ustadz Ayip Syafruddin
Saat anak mampu berbicara, kenalkanlah pada kalimat tauhid La Ilaaha Illallah, Muhammad Rasulullah, ajari cara mengucapkannya dengan talqin yaitu dengan cara orang tua mengucapkan kalimat tauhid lalu anak menirukannya. Biasakan anak mendengar kalimat thayyibah ( La ilaaha illallah). Dengan sering memperdengarkan kalimat tersebut diharap memudahkan anak untuk menirukannya.

Sabtu, 19 Mei 2012

Syi’ah Mencela Ummul Mukminin, ‘Aisyah


Di antara bentuk kesesatan Syi’ah Rofidhoh adalah perbuatannya yang mencela bahkan menghina ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha dengan perkataan atau perbuatan yang sangat keji dan munkar. Padahal ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha merupakan Ummul Mukminin, istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan 

Celakalah Al Maa’un, Orang yang Pelit


Ulama fikih membahas dalam kitab al buyu’ satu pembahasan yang disebut ‘aariyah. Yang dimaksud ‘aariyah adalah pemilik barang membolehkan barangnya dimanfaatkan oleh pihak lain tanpa ada upah. Istilah gampangnya, ‘aariyah artinya meminjamkan. Seperti misalnya meminjamkan laptop pada teman dan teman tersebut tidak dikenakan biaya apa-apa. Nah, orang yang enggan memberikan pinjaman pada saudaranya yang lain, padahal ia sebenarnya tidak lagi membutuhkan barang tersebut, alias ia pelit pinjamkan barang, inilah yang disebut al maa’uun. Inilah istilah yang sering kita dengar dalam surat pendek yaitu surat Al Maa’un.

Sikap Seorang Muslim Terhadap Ayat dan Hadist Tentang Asma dan Sifat Allah


Sungguh Alloh subhanahu wa ta’ala telah mengabarkan kepada kita bahwasanya Dia mempunyai ilmu yang sempurna, mengetahui apa yang yang ada pada diri-Nya dan apa yang ada pada selain-Nya, sebagaimana firman Alloh subhanahu wa ta’ala yang artinya: “Katakanlah, apakah kamu lebih mengetahui ataukah Alloh?” (al-Baqoroh: 140). Berita yang datang dari Alloh subhanahu wata’ala merupakan sebenar-benar berita, yang wajib bagi seorang muslim untuk membenarkannya, Alloh subhanahu wa ta’ala berfirman, yang artinya: “Dan siapakah yang lebih benar perkataannya dari pada Alloh.” (an-Nisa’: 87). Kemudian Alloh subhanahu wa ta’ala menurunkan al-Qur’an ini kepada manusia yang paling mulia Muhammad shollallohualaihi wasallam melalui malaikat yang paling mulia Jibril ‘alaihissalam.

Selasa, 15 Mei 2012

Muhammad bin Wasi’ : Panutan Dalam Pelajaran Ikhlas


Oleh Ustadz Mukhtar Rifa’i
Melihat ke belakang, menoleh sejarah. Ada kisah-kisah menakjubkan yang telah tertoreh. Manusia-manusia pilihan, tokoh besar sepanjang masa. Membaca dan mempelajari tentang kehidupan mereka seakan membaca dan mempelajari sebuah keajaiban. Kadang muncul takjub, bahagia, heran, dan bertanya,”Mampukah kita seperti mereka?”. Namun, tetap saja kita diperintahkan untuk mencontoh mereka. Meniru orang mulia agar menjadi mulia.

Jumat, 11 Mei 2012

Puasa di hari yang diragukan


Mendahului Ramadhan dengan bershaum sehari atau dua hari sebelumnya dengan niat shaum Ramadhan atau dalam rangka ihtiyath (kehati-hatian) adalah termasuk larangan dari Rosulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam berdasarkan hadits Abu Hurairah :
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam berkata : Janganlah mendahului Ramadhan dengan bershaum sehari atau dua hari (sebelumnya).”Muttafaq ‘alaih ([1])

Hukum Memberi Ucapan Selamat Kepada Perayaan Orang Kafir


Lajnah Daimah ditanya :
“Apa hukum Islam tentang memberi ucapan selamat untuk kaum Nashara dalam hari raya mereka,sebab saya mempunyai paman yang tetangganya seorang nashrani,dia mengucapkan selamat kepadanya dalam hari-hari raya,dan perayaan-perayaan. Demikian pula dia mengucapkan selamat kepada pamanku itu pada saat hari raya, perayaan tertentu, dan setiap ada acara. Apakah dibolehkan mengucapkan selamat seorang muslim kepada nashrani,dan nashrani kepada muslim dalam perayaan dan hari raya mereka?

Dauroh Umum “Manyambut Dauroh Nasional Ke-8″


Bismillahirrohmanirrohim
Dengan mengharap wajah Allah subhanahu wata’ala Hadirilah Dauroh Umum…

“Menyambut Dauroh Nasional Ke-8″

Bersama:
Al-Ustadz Usamah Mahri (Pengasuh Ma’had AsSunnah Malang)
Waktu:
Ahad, 06 Mei 2012 | 14 Jumadil akhir 1433 H
Pukul : 08.30 WIB – Selesai.
Tempat:
Masjid Agung Manunggal Bantul
Informasi:
(0274)  7015303
(0274) 7170587 (Pakis)
Gratis untuk UMUM

Selasa, 01 Mei 2012

Hukum Penggunaan Bejana


Oleh : Ustadz Kharisman
Penjelasan Bab
Bab ini akan menjelaskan tentang hukum-hukum terkait penggunaan bejana. Bejana yang dimaksud adalah segala bentuk media untuk menampung air atau makanan. Digunakan untuk bersuci atau makan dan minum, sehingga bejana bisa berupa timba, gayung, tempat air minum, piring, atau gelas, tempayan, dan semisalnya.

Berilmu Sebelum Berkata dan Beramal


KEWAJIBAN BERILMU SEBELUM BERKATA ATAU BERAMAL
Oleh: Al-Ustadz Abu Amr Ahmad Alfian

Allah Subhaanahu Wa Ta’ala berfirman yang artinya:
Maka ketahuilah bahwa Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah dan memohonlah ampunan untukmu dan orang-orang beriman laki dan perempuan (Q.S Muhammad:19).
Ayat tersebut memerintahkan kepada Nabi Muhammad Shollallaahu ‘alaihi wasallam untuk berilmu terlebih dahulu (Maka Ketahuilah/ berilmulah…) sebelum berucap dan berbuat yaitu memohon ampunan kepada Allah Subhaanahu Wa Ta’ala. Al-Imam alBukhari rahimahullah menuliskan judul bab pada kitab Shahihnya dengan : Bab Ilmu (didahulukan) Sebelum Ucapan dan Beramal.

Sikap Wara’ Dalam Beragama (Syarh Hadist Ke-6 Al-Arbain Annawawiyyah)


Oleh : Ustadz Kharisman
عَنْ أَبِي عَبْدِ اللهِ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيْرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ إِنَّ الْحَلَالَ بَيِّنٌ وَإِنَّ الْحَرَامَ بَيِّنٌ وَبَيْنَهُمَا مُشْتَبِهَاتٌ لَا يَعْلَمُهُنَّ كَثِيرٌ مِنْ النَّاسِ فَمَنْ اتَّقَى الشُّبُهَاتِ اسْتَبْرَأَ لِدِينِهِ وَعِرْضِهِ وَمَنْ وَقَعَ فِي الشُّبُهَاتِ وَقَعَ فِي الْحَرَامِ كَالرَّاعِي يَرْعَى حَوْلَ الْحِمَى يُوشِكُ أَنْ يَرْتَعَ فِيهِ أَلَا وَإِنَّ لِكُلِّ مَلِكٍ حِمًى أَلَا وَإِنَّ حِمَى اللَّهِ مَحَارِمُهُ أَلَا وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلَا وَهِيَ الْقَلْبُ
(رواه البخاري ومسلم)
Dari Abu Abdillah anNu’man bin Basyir –semoga Allah meridlainya- beliau berkata: Saya mendengar Rasulullah shollallaahu ‘alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya yang halal itu jelas, yang haram itu jelas, di antara keduanya terdapat perkara yang samar (musytabihat) tidak diketahui oleh kebanyakan manusia. Barangsiapa yang menghindari syubuhat maka ia membersihkan Dien dan kehormatannya. Barangsiapa yang masuk ke dalam syubuhat maka ia (hampir) masuk ke dalam haram, bagaikan penggembala yang menggembalakan ternaknya di sekitar himaa (wilayah yang dilindungi), hampir-hampir saja ternak itu makan di tempat yang dilindungi tersebut. Ingatlah, sesungguhnya setiap raja memiliki wilayah khusus yang dilindungi, ingatlah bahwa wilayah khusus yang dilindungi bagi Allah adalah keharamannya. Ingatlah bahwa di dalam jasad terdapat segumpal daging. Jika baik, maka baiklah seluruh jasad. Jika rusak, maka rusaklah seluruh jasad. Ketahuilah, bahwa (segumpal daging) itu adalah hati (H.R alBukhari dan Muslim)

Minggu, 29 April 2012

Shahih Bukhari Muslim


Pada kesempatan yang baik ini saya akan memberikan beberapa Hadits Bukhari Muslim atau lebih dikenal dengan muttafaqun alaih yang mana hadits tersebut yang artinya hadits yang diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Bukhariy dan Al-Imam Muslim dari shahabat yang sama, dan kalau suatu hadits dikatakan muttafaqun ‘alaih maka semua ‘ulama sepakat menerima hadits tersebut.

Sabtu, 28 April 2012

Kisah Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa Salam

Pada waktu umat manusia dalam kegelapan dan suasana jahiliyyah, lahirlah seorang bayi pada 12 Rabiul Awal tahun Gajah di Makkah. Bayi yang dilahirkan bakal membawa perubahan besar bagi sejarah peradaban manusia. Bapa bayi tersebut bernama Abdullah bin Abdul Mutallib yang telah wafat sebelum baginda dilahirkan iaitu sewaktu baginda 7 bulan dalam kandungan ibu. Ibunya bernama Aminah binti Wahab. Kehadiran bayi itu disambut dengan penuh kasih sayang dan dibawa ke ka'abah, kemudian diberikan nama Muhammad, nama yang belum pernah wujud sebelumnya.

Kisah Nabi Sulaiman 'Alaihi Salam


Nabi Sulaiman adalah salah seorang putera Nabi Daud. Sejak ia masih kanak-kanak berusia sebelas tahun, ia sudah menampakkan tanda-tanda kecerdasan, ketajaman otak, kepandaian berfikir serta ketelitian di dalam mempertimbangkan dan mengambil sesuatu keputusan.
Nabi Sulaiman Seorang Juri
Sewaktu Daud, ayahnya menduduki tahta kerajaan Bani Isra'il ia selalu mendampinginnya dalam tiap-tiap sidang peradilan yang diadakan untuk menangani perkara-perkara perselisihan dan sengketa yang terjadi di dalam masyarakat. Ia memang sengaja dibawa oleh Daud, ayahnya menghadiri sidang-sidang peradilan serta menyekutuinya di dalam menangani urusan-urusan kerajaan untuk melatihnya serta menyiapkannya sebagai putera mahkota yang akan menggantikanya memimpin kerajaan, bila tiba saatnya ia harus memenuhi panggilan Ilahi meninggalkan dunia yang fana ini. Dan memang Sulaimanlah yang terpandai di antara sesama saudara yang bahkan lebih tua usia daripadanya.

Minggu, 25 Maret 2012

Dengar dan Taat Kepada Pemimpin


Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah berkata :
“Mendengar dan taat para kepada imam-imam dan Amirul Mukminin yang baik maupun yang buruk, dan yang mengatur khilafah (kepemimpinan), dan manusia mendukungnya serta ridha kepadanya, atau orang yang mengalahkan dan menguasai mereka lewat peperangan hingga ia berhasil menjadi khalifah dan disebut Amirul Mukminin.”
Ini merupakan prinsip umum untuk wajibnya mendengar dan taat kepada penguasa.
Dimaklumi bahwa adanya pemimpin ditengah manusia untuk memimpin, mengatur, mengurus kepentingan manusia adalah keperluan yang mendesak dan harus ada ditengah kaum muslimin.

Sabtu, 03 Maret 2012

Adab Menuntut Ilmu

I.    Pentingnya Menuntut Ilmu
    Syaikh Shalih Al Fauzan dalam mukadimah Al Mulakhkhash Al Fiqhi berkata:
وقدأمرالله سبحا نه نبيه صلي الله عليه وسلم أن يسأله الزيادة من العلم: قال تعال: وقل رب زدني علما قال الحافظ ابن حجز: ”وهذاواضح الذلالةفي فضل العلم: لأن الله لم يأمر نبيه صلي الله عليه وسلم بطلب اﻷزدياد من شيء: إلامن العلم, وقدسمى النبي صلي الله عليه وسلم المخالس التي يتعلم فيها العلم النافع ب (رياض الجنة), وأخبرأن العلماء هم ورثةاﻷنبياء
“Allah Subhaanahu wa Ta’ala menyuruh Nabi-Nya Shallallahu ‘alaihi wa Sallam untuk meminta tambahan ilmu kepada-Nya, Dia berfirman, “Dan katakanlah: Rabbi tambahkanlah ilmu kepadaku.

Senin, 27 Februari 2012

Hukum Jual Beli Dalam Islam


HUKUM JUAL BELI
Pengertian Jual Beli
Menjual adalah memindahkan hak milik kepada orang lain dengan harga, sedangkan membeli yaitu menerimanya.
Allah telah menjelaskan dalam kitab-Nya yang mulia demikian pula Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam dalam sunnahnya yang suci beberapa hukum muamalah, karena butuhnya manusia akan hal itu, dan karena butuhnya manusia kepada makanan yang dengannya akan menguatkan tubuh, demikian pula butuhnya kepada pakaian, tempat tinggal, kendaraan dan sebagainya dari berbagai kepentingan hidup serta kesempurnaanya.

Sabtu, 25 Februari 2012

PUASA MENURUT PARA AHLI KEDOKTERAN


Oleh dr. Abu Hana El-Firdan
Bismillah,
Fasting is the greatest remedy the physician within!”….
PUASA memiliki banyak hikmah dan manfaat untuk tubuh, ketenangan jiwa, dan kecantikan. Saat berpuasa, organ-organ tubuh dapat beristirahat dan miliaran sel dalam tubuh bisa menghimpun diri untuk bertahan hidup. Puasa berfungsi sebagai detoksifikasi untuk mengeluarkan kotoran, toksin/racun dari dalam tubuh, meremajakan sel-sel tubuh dan mengganti sel-sel tubuh yang sudah rusak dengan yang baru serta untuk memperbaiki fungsi hormon, menjadikan kulit sehat dan meningkatkan daya tahan tubuh karena manusia mempunyai kemampuan terapi alamiah.

Selasa, 21 Februari 2012

Hukum Memimpin Do'a Bersama di Perusaan


Meskipun doa adalah aktivitas ibadah yang bermakna luas, namun setiap ibadah dalam Islam, tetap harus ada panduannya, apalagi doa merupakan ibadah paling mulia bahkan hampir semua ibadah disyariatkan untuk berdoa sehingga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasalam bersabda: Doa adalah ibadah.(1)
Jika doa merupakan ibadah maka seluruh ibadah termasuk berdoa tidak diterima kecuali setelah memenuhi dua syarat:
a.Dikerjakan atas dasar ikhlas mencari pahala dan ridha Allah subhanahu wata’ala.
b.Amalan tersebut sesuai dengan petunjuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasalam.

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "